Kamis, 22 Desember 2011

Pengalaman ku Tentang Ibu (selamat hari ibu)


Aku Hidup dengan nenek q saat ku berusia 2 hari, hingga aku berumur 13th tahun, aku baru tau ibu ku siapa dan Ayah ku siapa, saat ku pulang sekolah, aku iri melihat teman q yang di jemput oleh ibu / ayahnya, hingga ada teman sebangku saat SD kelas 5, "feru ibu kamu mana ?, koq gak di jemput ?" aku bilang ke teman ku " aku gak punya orang tua", saat aku pulang aku tanyakan mana ibu ku?, seketika nenek ku menangis, dan hanya ada Fhoto saat ibu ku masih kecil, semua keluarga ku bungkam tentang Ibu dan Ayah ku, walaupun mereka ngasih tau, mereka akan berkata kasar tentang Ibu dan Ayah ku.

saat itu dari aku sekolah TK aku selalu di antar oleh pembantu, memang apa si aku inginin, selalu mereka berikan, sampai aku SMA kelas 2 pun aku masih di manja mereka, aku pun masih tidur sekamar dengan tante ku yang merawat ku dari kecil, saat dia menikah aku pun memiliki kamar sendiri, mulai muncul pikiran ku, kenapa ibu dan ayah ku tega membuang ku, apa salah ku, toh aku juga tidak meminta untuk lahir ke dunia ini. saat aku kelas 6 sd,aku sudah di ajari ngepel, mencuci piring, dan di ajari memasak, sungguh menyenangkan, aku ke pasar dengan nenek q tiap hari minggu.

Hmm orang orang bilang di mana ada nenek ku, aku pasti ikutin dia, aku pulang sekolah pun, yang pertama aku cari adalah nenek ku, alm nenek ku dulu bekerja sebagai Panitra di pengadilan negeri, nenek ku seperti ibu ku sendiri, saat q smp, ibu ku datang aku sangat senang, aku cerita sama temen temen di sekolah, teman teman main ku, itu loh ibu ku, cantik kan, hehehhee, bermacam macam tingkah laku ku, untuk menarik perhatian ibu ku, saat itu aku memiliki adik tiri, aku iri denganya, aq mencoba meminta sesuatu ke ibu ku, waktu itu aku meminta uang 1000 rupiah, dia bilang gak ada, tapi saat adik tiri ku meminta uang 50.000 langsung di berikan, saat itu rasanya aku sakit hati, tapi aku tanamkan aku kan abangnya aku gak boleh iri, lagi pula kan aku seorang kaka, harus terlihat hebat di mata ade ku, hingga suatu ketika, aku berantem dengan adik tiriku Fauzan, aku tidak memukul dia, walau dia berusaha memukul ku, aku hanya menjorong badannya, tiba tiba ibu ku datang, aku tersenyum dengan harapan, pasti ibu ku akan mendamaikan kami berdua karena kami kaka dan adik, tapi teryata di luar dugaan, dia langsung ikut memukul ku, saat itu aku terdiam, aku menerima pukulan dari ibu dan adik ku, aku hanya diam bukannya aku gak bisa melawan tapi, aku sedih aku kecewa, aku menangis, sakit hati. kenapa Ibu ku seperti ini, aku ini kan anak dari rahimnya, tapi kenapa aku di buat seperti ini.

kemudian tidak lama saat nenek ku pulang dari kantornya, melihat aku di pukuli, nenek ku mencoba menengahi, tapi malah nenek ku di jorong, saat itu aku seperti orang ke setanan, ibu dan adik ku, aku pukul, aku tidak perduli, sebagai anak durhaka, nenek yang merawat ku di sakiti, orang yang paling aku sayangi, nenek ku tetap teriak "feru sudah, jangan itu ibu kamu", aku pun kaget dan menundukan kepala ku, lalu aku bertanya " kenapa nek, nenek ibunya mama ku dia tega menjorong nenek sampe ke bentur ke dinding rumah, aku dendam, aku gak terima", tetap nenek ku tersenyum, dan menarik tangan ku ke kamarnya, kata nenek ku.
"feru, walau gimana pun, sejahat apapun, ke kamu, itu hak dia, dia yang lahirin kamu, sayangi dia walau dia benci kamu, ingat kamu laki laki, ingat pesan nenek jika kau nanti sudah dewasa
  • Jangan pernah Memukul Istri, Anak, dan Perempuan, Kenapa ?, Istri cukup kamu diamin aja dia sudah sakit hati, kalo anak, Cukup kamu pukul pelan aja tangan dia, dia sudah sakit hati
  • Sayangi Istri kamu, dan Ibu kamu, walau kadang kamu sering di buat sakit hati
  • Jangan Pernah Telantarin Anak dan Istri, Nenek rasa Kamu tau rasanya seperti apa
  • Kamu Itu Adalah Pohon Yang masih kecil yang sekarang masih nenek, kake, om dan tante kamu di rumah ini yang di mana kamu itu sedang kami Rawat dan kami jaga, tapi tidak selamanya kami ini Hidup, terutama nenek sudah tua, nenek harap kamu akan menjadi Pohon Yang tinggi, dan kuat, tentu Makin tinggi sebuah Pohon dan rimbun Daunnya maka Angin (cobaan) akan semakin kuat menerpa Pohon (diri Kamu), Jadi Jadilah laki laki yang kuat menghadapi Cobaan
  • Jika kamu menikah sayangi Istri, anak dan keluarga dari Istri kamu, tentu jangan lupa dengan keluarga mu juga yang ada di rumah ini

setelah dia memberikan nasehat, nenek ku pun tersenyum dan membawa ku jalan jalan, ke pasar beli bahan makanan, kenapa?, karena aku suka pergi kepasar dan bertemu banyak orang, nenek ku tau akan aku. dari kecil aku sudah di ajarkan pelan pelan tentang pemahaman dan sulitnya akan hidup.

dan ibuku berkata "AKU BENCI MELIHAT WAJAH MU KARENA KAMU SANGAT MIRIP SEKALI DENGAN AYAH MU" aku hanya bisa diam dan menangis dalam hati, karena kata kata itu rasanya sakit sekali, dan ke bencian ku terhadap orang tua ku pun mulai tertanam tanpa sepengetahuan siapapun, sebelum nenek ku wafat dia berpesan untuk menyuruh ku meminta maaf, memang memaafkan itu sulit dari pada meminta maaf, hingga suatu saat aku pun meminta maaf.

aku sering marah saat melihat teman teman ku berani membentak orang tuanya, aku hanya bisa bilang ke teman ku, Syukurlah kau masih memiliki ibu dan ayah, tidak seperti aku ^^ bagi teman teman yang membaca tulisan ku ini, ini adalah cerita nyata tentang aku, ingat sejahat apapun orang tua, kita tidak berhak membencinya, kenapa? tidak ada ayah kau tidak akan lahir ke dunia ini, dan Ibu yang melahirkan kamu dengan penuh pengorbanan dengan resiko Hidupnya, sayangilah orang tua mu,jangan berkata kata kasar, jangan membentak mereka, atau mengacuhkan mereka, karena di balik ke suksesan mu itu karena ada mereka, dan orang orang yang mensuport kalian dari belakang

dari aku m.feru braja mukti orang yang haus akan kasih sayang
READ MORE - Pengalaman ku Tentang Ibu (selamat hari ibu)

Aku Hidup dengan nenek q saat ku berusia 2 hari, hingga aku berumur 13th tahun, aku baru tau ibu ku siapa dan Ayah ku siapa, saat ku pulang sekolah, aku iri melihat teman q yang di jemput oleh ibu / ayahnya, hingga ada teman sebangku saat SD kelas 5, "feru ibu kamu mana ?, koq gak di jemput ?" aku bilang ke teman ku " aku gak punya orang tua", saat aku pulang aku tanyakan mana ibu ku?, seketika nenek ku menangis, dan hanya ada Fhoto saat ibu ku masih kecil, semua keluarga ku bungkam tentang Ibu dan Ayah ku, walaupun mereka ngasih tau, mereka akan berkata kasar tentang Ibu dan Ayah ku.

saat itu dari aku sekolah TK aku selalu di antar oleh pembantu, memang apa si aku inginin, selalu mereka berikan, sampai aku SMA kelas 2 pun aku masih di manja mereka, aku pun masih tidur sekamar dengan tante ku yang merawat ku dari kecil, saat dia menikah aku pun memiliki kamar sendiri, mulai muncul pikiran ku, kenapa ibu dan ayah ku tega membuang ku, apa salah ku, toh aku juga tidak meminta untuk lahir ke dunia ini. saat aku kelas 6 sd,aku sudah di ajari ngepel, mencuci piring, dan di ajari memasak, sungguh menyenangkan, aku ke pasar dengan nenek q tiap hari minggu.

Hmm orang orang bilang di mana ada nenek ku, aku pasti ikutin dia, aku pulang sekolah pun, yang pertama aku cari adalah nenek ku, alm nenek ku dulu bekerja sebagai Panitra di pengadilan negeri, nenek ku seperti ibu ku sendiri, saat q smp, ibu ku datang aku sangat senang, aku cerita sama temen temen di sekolah, teman teman main ku, itu loh ibu ku, cantik kan, hehehhee, bermacam macam tingkah laku ku, untuk menarik perhatian ibu ku, saat itu aku memiliki adik tiri, aku iri denganya, aq mencoba meminta sesuatu ke ibu ku, waktu itu aku meminta uang 1000 rupiah, dia bilang gak ada, tapi saat adik tiri ku meminta uang 50.000 langsung di berikan, saat itu rasanya aku sakit hati, tapi aku tanamkan aku kan abangnya aku gak boleh iri, lagi pula kan aku seorang kaka, harus terlihat hebat di mata ade ku, hingga suatu ketika, aku berantem dengan adik tiriku Fauzan, aku tidak memukul dia, walau dia berusaha memukul ku, aku hanya menjorong badannya, tiba tiba ibu ku datang, aku tersenyum dengan harapan, pasti ibu ku akan mendamaikan kami berdua karena kami kaka dan adik, tapi teryata di luar dugaan, dia langsung ikut memukul ku, saat itu aku terdiam, aku menerima pukulan dari ibu dan adik ku, aku hanya diam bukannya aku gak bisa melawan tapi, aku sedih aku kecewa, aku menangis, sakit hati. kenapa Ibu ku seperti ini, aku ini kan anak dari rahimnya, tapi kenapa aku di buat seperti ini.

kemudian tidak lama saat nenek ku pulang dari kantornya, melihat aku di pukuli, nenek ku mencoba menengahi, tapi malah nenek ku di jorong, saat itu aku seperti orang ke setanan, ibu dan adik ku, aku pukul, aku tidak perduli, sebagai anak durhaka, nenek yang merawat ku di sakiti, orang yang paling aku sayangi, nenek ku tetap teriak "feru sudah, jangan itu ibu kamu", aku pun kaget dan menundukan kepala ku, lalu aku bertanya " kenapa nek, nenek ibunya mama ku dia tega menjorong nenek sampe ke bentur ke dinding rumah, aku dendam, aku gak terima", tetap nenek ku tersenyum, dan menarik tangan ku ke kamarnya, kata nenek ku.
"feru, walau gimana pun, sejahat apapun, ke kamu, itu hak dia, dia yang lahirin kamu, sayangi dia walau dia benci kamu, ingat kamu laki laki, ingat pesan nenek jika kau nanti sudah dewasa
  • Jangan pernah Memukul Istri, Anak, dan Perempuan, Kenapa ?, Istri cukup kamu diamin aja dia sudah sakit hati, kalo anak, Cukup kamu pukul pelan aja tangan dia, dia sudah sakit hati
  • Sayangi Istri kamu, dan Ibu kamu, walau kadang kamu sering di buat sakit hati
  • Jangan Pernah Telantarin Anak dan Istri, Nenek rasa Kamu tau rasanya seperti apa
  • Kamu Itu Adalah Pohon Yang masih kecil yang sekarang masih nenek, kake, om dan tante kamu di rumah ini yang di mana kamu itu sedang kami Rawat dan kami jaga, tapi tidak selamanya kami ini Hidup, terutama nenek sudah tua, nenek harap kamu akan menjadi Pohon Yang tinggi, dan kuat, tentu Makin tinggi sebuah Pohon dan rimbun Daunnya maka Angin (cobaan) akan semakin kuat menerpa Pohon (diri Kamu), Jadi Jadilah laki laki yang kuat menghadapi Cobaan
  • Jika kamu menikah sayangi Istri, anak dan keluarga dari Istri kamu, tentu jangan lupa dengan keluarga mu juga yang ada di rumah ini

setelah dia memberikan nasehat, nenek ku pun tersenyum dan membawa ku jalan jalan, ke pasar beli bahan makanan, kenapa?, karena aku suka pergi kepasar dan bertemu banyak orang, nenek ku tau akan aku. dari kecil aku sudah di ajarkan pelan pelan tentang pemahaman dan sulitnya akan hidup.

dan ibuku berkata "AKU BENCI MELIHAT WAJAH MU KARENA KAMU SANGAT MIRIP SEKALI DENGAN AYAH MU" aku hanya bisa diam dan menangis dalam hati, karena kata kata itu rasanya sakit sekali, dan ke bencian ku terhadap orang tua ku pun mulai tertanam tanpa sepengetahuan siapapun, sebelum nenek ku wafat dia berpesan untuk menyuruh ku meminta maaf, memang memaafkan itu sulit dari pada meminta maaf, hingga suatu saat aku pun meminta maaf.

aku sering marah saat melihat teman teman ku berani membentak orang tuanya, aku hanya bisa bilang ke teman ku, Syukurlah kau masih memiliki ibu dan ayah, tidak seperti aku ^^ bagi teman teman yang membaca tulisan ku ini, ini adalah cerita nyata tentang aku, ingat sejahat apapun orang tua, kita tidak berhak membencinya, kenapa? tidak ada ayah kau tidak akan lahir ke dunia ini, dan Ibu yang melahirkan kamu dengan penuh pengorbanan dengan resiko Hidupnya, sayangilah orang tua mu,jangan berkata kata kasar, jangan membentak mereka, atau mengacuhkan mereka, karena di balik ke suksesan mu itu karena ada mereka, dan orang orang yang mensuport kalian dari belakang

dari aku m.feru braja mukti orang yang haus akan kasih sayang
Comments
3 Comments