Sabtu, 01 September 2012

Galaxi Bima Sakti memiliki kembaran

Astronomi
Add caption

Astronomi - Galaksi Bimasakti memiliki saudara kembar. Hal itu dikemukakan oleh Astronom yang menemukan galaksi mirip Bimasakti. Hal itu dilakukan dengan melakukan analisa data survei dari Galaxy and Mass Assembly (GAMA) dengan mengadakan pemetaan pada 340.000 galaksi di alam raya. Sebelumnya, Bimasakti menjadi kebanggaan para astronom karena mempunyai galaksi satelit yang mengintarinya, yaitu Awan Magellan Besar dan Kecil. Selain benda astronomi ini juga memiliki bentuk spiral.
Menurut Aaron Robotham yang berasal dari International Center for Radio Astronomy Research dan University of St. Andrew di Skotlandia, kini setelah menemukan galaksi yang memiliki karakter serupa dengan Bimasakti, maka astronom pun menyebutnya sebagai galaksi kembar. Kesamaan galaksi itu dengan Bimasakti mencapai tiga persen karena memiliki juga Awan Magellan. Untuk itu, penemuan ini dianggap hal langka. Lebih lanjut, Robotham telah menemukan setidaknya 14 sistem galaksi yang sama dengan Bimasakti dan dua diantaranya bahkan hampir sama persis.
Dengan demikian penemuan ini dianggap menggembirakan karena pada awalnya astronom bahkan tidak berharap menemukan kembaran tersebut, mengingat sulitnya melakukan analisa. Sementara itu, penemuan itu juga mengungkapkan jika keistimewaan yang dimiliki Bimasakti atau kembarannnya hanya bersifat fana karena tidak bertahan selamanya. Keduanya diprediksi memiliki umur pendek. Namun jangan khawatir karena usia “pendek” itu tetap hadir di alama raya hingga beberapa miliar tahun.
Sebelumnya, penelitian pada Bimasakti mengungkapkan jika galaksi ini mempunyai lebih dari 100.000 planet nomad, yaitu planet yang bukan mengorbit pada bintang induk tertentu. Penelitian itu dilakukan dengan melakukan ekstrapolasi hasil observasi planet dengan metode gravitional microlensing, yaitu ketika melihat pengaruh gravitasi planet dengan cahaya bintang. Oleh karenanya, planet ini juga disebut sebagai planet yatim piatu. Beberapa teori menjelaskan mengenai planet yatim piatu tersebut, salah satunya mengatakan jika planet tersebut berasal dari tata surya tertentu yang terlempar ke luar. Namun teori itu diklaim tidak sepenuhnya berlaku karena penelitian lebih lanjut juga berusaha menganalisa bagaimana proses pembentukan planet. Banyaknya penelitian mengenai Bimasakti semakin mengenalkan galaksi itu lebih dekat kepada manusia di Bumi.
READ MORE - Galaxi Bima Sakti memiliki kembaran
Astronomi
Add caption

Astronomi - Galaksi Bimasakti memiliki saudara kembar. Hal itu dikemukakan oleh Astronom yang menemukan galaksi mirip Bimasakti. Hal itu dilakukan dengan melakukan analisa data survei dari Galaxy and Mass Assembly (GAMA) dengan mengadakan pemetaan pada 340.000 galaksi di alam raya. Sebelumnya, Bimasakti menjadi kebanggaan para astronom karena mempunyai galaksi satelit yang mengintarinya, yaitu Awan Magellan Besar dan Kecil. Selain benda astronomi ini juga memiliki bentuk spiral.
Menurut Aaron Robotham yang berasal dari International Center for Radio Astronomy Research dan University of St. Andrew di Skotlandia, kini setelah menemukan galaksi yang memiliki karakter serupa dengan Bimasakti, maka astronom pun menyebutnya sebagai galaksi kembar. Kesamaan galaksi itu dengan Bimasakti mencapai tiga persen karena memiliki juga Awan Magellan. Untuk itu, penemuan ini dianggap hal langka. Lebih lanjut, Robotham telah menemukan setidaknya 14 sistem galaksi yang sama dengan Bimasakti dan dua diantaranya bahkan hampir sama persis.
Dengan demikian penemuan ini dianggap menggembirakan karena pada awalnya astronom bahkan tidak berharap menemukan kembaran tersebut, mengingat sulitnya melakukan analisa. Sementara itu, penemuan itu juga mengungkapkan jika keistimewaan yang dimiliki Bimasakti atau kembarannnya hanya bersifat fana karena tidak bertahan selamanya. Keduanya diprediksi memiliki umur pendek. Namun jangan khawatir karena usia “pendek” itu tetap hadir di alama raya hingga beberapa miliar tahun.
Sebelumnya, penelitian pada Bimasakti mengungkapkan jika galaksi ini mempunyai lebih dari 100.000 planet nomad, yaitu planet yang bukan mengorbit pada bintang induk tertentu. Penelitian itu dilakukan dengan melakukan ekstrapolasi hasil observasi planet dengan metode gravitional microlensing, yaitu ketika melihat pengaruh gravitasi planet dengan cahaya bintang. Oleh karenanya, planet ini juga disebut sebagai planet yatim piatu. Beberapa teori menjelaskan mengenai planet yatim piatu tersebut, salah satunya mengatakan jika planet tersebut berasal dari tata surya tertentu yang terlempar ke luar. Namun teori itu diklaim tidak sepenuhnya berlaku karena penelitian lebih lanjut juga berusaha menganalisa bagaimana proses pembentukan planet. Banyaknya penelitian mengenai Bimasakti semakin mengenalkan galaksi itu lebih dekat kepada manusia di Bumi.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih Telah Membaca Semua karangan Ku